LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


“Teknologi Pengolahan Sirup Nanas”

Oleh kelompok 3
Nur Khairiyah                 (E1D015026)
Mesi Andika                   (E1D015053)
Bondan  B.S                   (E1D015155)
Oki Demiger                   (E1D015188)
Prodi                               : Agribisnis
Shift                                : Rabu / 12.00 WIB
Tanggal                           : 7 Maret 2018
Dosen Pengampu            :Ir. Bonodikun, B.Sc, M.Sc
                                        Zulman Efendi, STP, M.Sc
                                        Kurnia Harlina Dewi, Dr. Ir,MP
                                                                                Wuri Marsigit, Ir., M.AppSc
Co-ass                             : Veryna Septiany
Objek Paktikum              : Pembuatan sirup nanas




                              LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN                         
   FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Nanas pertama kali di temukan di brazil, bagian wilayah Amerika Selatan namun akhirnya menyebar keseluruh dunia yang beriklim tropis. Prospek agribisnis buah nanas sangat cerah baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Di Indonesia nanas sudah menyebar merata di daerah-daerah karena mempunyai sipat tumbuh yang mudah bahkan hampir seluruh wilayah Indonesiadapat di katakana sentral  produk nanas.
            Buah nanas dapat manfaatkan untuk kehidupan manusia, buahnya yang masak dapat di konsumsi sebai buah segar atau atau di olah jadi bahan minuman dan makanan. Produk olahan buah nanas antara lain, manisan, selai (jam) sari buah, juga sirup. Buah nanas merupakan buah semu, berdaging tebal, mengandung air, zat gula, asam, beberapa jenis aroma dan enzim yang yang khas yaitu Bromyelin. Setiap varietas membentuk varietas yang berbeda-beda, begitu pula dengan bentuk warna dan dagingnya ada yang halus dan kasar.
         Sari buah nanas adalah cairan jernih atau hampir jernih yang tidak di permentasi dan di hasilkan dari buah nanas dengan cara pengepresan dengan cara pengolahan lebih lanjut menjadi sari buah tersebut. Nanas akan lebih awet dan dapat menjadi konsumsi yang praktis dan disenangi oleh konsumen.
Karena umur daya tahan buah nanas yang tidak dapat bertahan lama, sering mengakibatkan buah nanas terbuang sia–sia pada saat terjadi panen raya. Sehingga hal tersebut mendorong para petani untuk mengolah buah segar nanas menjadi produk olahan yang dapat meningkatkan daya simpan produk dan sekaligus meningkatkan nilai tambah produk.

1.2 Tujuan
            Tujuaan dari praktikum ini yaitu mengetahui cara-cara pengolahan nanas menjadi sirup nanas, dan mempelajari kualitas keberhasilannya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Buah nanas merupakan komoditi lokal yang dapat dijadikan berbagai macam produk olahan seperti sirup, keripik, selai, jelly dan nata de pina yang sebagian besar dapat dijumpai di pasaran dalam berbagai kemasan. Sirup nanas yang dibuat oleh industri rumah tangga memiliki daya simpan yang relatif singkat yang disebabkan antara lain karena sanitasi yang kurang memadai sehingga menyebabkan kerusakan pada sirup nanas. Umur simpan sirup nanas adalah 3 minggu tanpa penambahan bahan pengawet. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan umur simpan sirup nanas adalah dengan menambah bahan pengawet pada saat pengolahan. Bahan pengawet yang digunakan harus bersifat nontoksik dan tidak mengganggu kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Bahan pengawet yang dapat digunakan antara lain adalah kitin dan kitosan. Kitin merupakan polisakarida rantai linier (Muzzarelli et al, 2000).
Bromelin adalah enzim yang dapat diisolasi dari sari atau batang nanas. Bromelin tergolong kelompok enzim protease sulfhidril (Chairunisa, 2004). Bromelin memiliki kemampuan untuk memecah struktur molekul protein menjadi bentuk lebih sederhana (asam amino) (Suprapti, 2008).
Usaha pembuatan sirup nanas adalah salah satu usaha yang bisa dikembangkan dalam usaha skala industri rumah tangga atau juga dengan skala perusahaan. Alasan utama penggunaan buah nanas dalam pembuatan sirup nanas adalah bahwa ketersediaan buah nanas yang melimpah di masyarakat dan tidak semua masyarakat melakukan pengolahan lebih lanjut pada buah nanas sebelum di konsumsi (Windi, 2013).
Nanas pertama kali di temukan di brazil, bagian wilayah Amerika Selatan namun akhirnya menyebar keseluruh dunia yang beriklim tropis. Prospek agribisnis buah nanas sangat cerah baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri. Di Indonesia nanas sudah menyebar merata di daerah - daerah karena mempunyai sipat tumbuh yang mudah bahkan hampir seluruh wilayah Indonesiadapat di katakana sentral  produk nanas. Buah nanas dapat manfaatkan untuk kehidupan manusia, buahnya yang masak dapat di konsumsi sebai buah segar atau atau di olah jadi bahan minuman dan makanan. Produk olahan buah nanas antara lain, manisan, selai (jam) sari buah, juga sirup. Buah nanas merupakan buah semu, berdaging tebal, mengandung air, zat gula, asam, beberapa jenis aroma dan enzim yang yang khas yaitu Bromyelin. Setiap varietas membentuk varietas yang berbeda - beda, begitu pula dengan bentuk warna dan dagingnya ada yang halus dan kasar (Ismunandar, 2006).
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang berkadar tinggi (sirup simpleks adalah sirup yang hampir jenuh dengan sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64- 66%, kecuali dinyatakan lain (Syamsuni, 2007).
Sirup buah nanas merupakan produk cair yang dibuat dari bahan utamanya adalah filtrat buah nanas, gula pasir dan air dengan perbandingan (1:2:1). Buah nanas segar yang digunakan dalam pembuatan sirup ini mempunyai warna kuning yang menarik, aroma dan rasa yang kuat khas nanas. Kekentalan sirup nanas dipengaruhi oleh perbandingan antara filtrat buah nanas, gula pasir dan jumlah air yang dipergunakan. Selain itu tingkat kematangan buah nanas juga akan mempengaruhi sirup yang dihasilkan. Langkah - langkah kematangan nanas :
1.        Kulit Hijau dengan warna mata kuning, baru datang dari kebun, daging kuning pucat, asam.
2.        Kulit Hijau menguning semu, daging mulai menguning keemasan, ideal untuk di pajang.
3.        Kulit Hijau memudar, kuning terang hampir di semua sisik, daging kuning keemasan paling  enak untuk dimakan.
4.        Kulit Kuning di semua bagian, sedikit warna hijau. Daging kuning gelap berupa bercak di beberapa bagian, mulai berair (Penuntun Praktikum, 2018).


BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan
·         Alat:
1.      Pisau
2.      Talenan
3.      Nampan
4.      Baskom
5.      Blender
6.      Saringan
7.      Sendok
8.      Kuali
9.      Kompor
10.  Cup/kantong plastik

·         Bahan:
1.      Filtrat nanas               : 100 ml
2.      Gula pasir                   : 200 kg
3.      Asam Citrat                : 0,6 gr
4.      Na benzoate               : 0,1 gr
5.      CMC                          : 0.06 gr           
6.      Air                              : 100 ml
7.      Essence nanas            : 1-2 Tetes
8.      Pewarna kuning         : secukupnya (food grade)
9.      Garam                        : ± 0,1 gr

3.2     Prosedur Kerja
1.      Memilih nanas yang matang bermutu baik (tidak mentah atau busuk).
2.      Membersihkan nanas dengan cara mengupas lalu mencuci. Bongkolnya dipisahkan.
3.      Daging buah yang telah dibersihkan ditimbang sebanyak 0,5 kg.
4.      Memotong nanas menjadi delapan bagian, lalu membuang bagian tengahnya.
5.      Memblender nanas yang telah dibersihkan dan ditimbang.
6.      Menyaring nanas yang sudah diblender.
7.      Menambahkan filtrat nanas 0,6 kg, gula pasir 200 kg, dan air 100 ml (1:2:1).
8.      Memasak campuran tersebut dalam kuali sampai kadar gula mencapai 65 -70 briks.
9.      Setelah mendidih, memasukkan kedalam botol gelas yang steril.
10.  Mengamati hasilnya.

Pengolahan Sirup Nanas (PSN) meliputi Tipe (a), (b), dan (c)
1.      PSN tipe (a) filtrat buah nanas, gula pasir dan air dengan perbandingan (1:2:1)
2.      PSN tipe (b) filtrat buah nanas, gula pasir dan air dengan perbandingan (1:1:1)
3.      PSN tipe (c) filtrat buah nanas, gula pasir dan air dengan perbandingan (1:0,5:1)

Pada praktikum ini kelompok kami melakukan pengolahan sirup nanas dengan tipe (c), yaitu perbandingan 1:0,5:1


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1    Hasil
1.    Warna Sirup Nanas
No.
Perlakuan Pengolahan Sirup Nanas
Skor Keberhasilan Pengolahan Sirup Nanas
1
2
3
4
5
1
PSN Tipe (a)




2
PSN Tipe (b)




3
PSN Tipe (c)




Keterangan  Skor : 1=Sangat Gagal; 2=Gagal; 3=Cukup Berhasil; 4=Berhasil; 5=Sangat Berhasil

2.    Aroma Sirup Nanas
No.
Perlakuan Pengolahan Sirup Nanas
Skor Keberhasilan Pengolahan Sirup Nanas
1
2
3
4
5
1
PSN Tipe (a)




2
PSN Tipe (b)




3
PSN Tipe (c)




Keterangan  Skor : 1=Sangat Gagal; 2=Gagal; 3=Cukup Berhasil; 4=Berhasil; 5=Sangat Berhasil

3.    Rasa Sirup Nanas
No.
Perlakuan Pengolahan Sirup Nanas
Skor Keberhasilan Pengolahan Sirup Nanas
1
2
3
4
5
1
PSN Tipe (a)




2
PSN Tipe (b)




3
PSN Tipe (c)




Keterangan  Skor : 1=Sangat Gagal; 2=Gagal; 3=Cukup Berhasil; 4=Berhasil; 5=Sangat Berhasil

4.    Tingkat Kekentalan Sirup Nanas
No.
Perlakuan Pengolahan Sirup Nanas
Skor Keberhasilan Pengolahan Sirup Nanas
1
2
3
4
5
1
PSN Tipe (a)




2
PSN Tipe (b)




3
PSN Tipe (c)




Keterangan  Skor : 1=Sangat Gagal; 2=Gagal; 3=Cukup Berhasil; 4=Berhasil; 5=Sangat Berhasil


5.    Penilaian Keseluruhan Sirup Nanas
No.
Perlakuan Pengolahan Sirup Nanas
Skor Keberhasilan Pengolahan Sirup Nanas
1
2
3
4
5
1
PSN Tipe (a)




2
PSN Tipe (b)




3
PSN Tipe (c)




Keterangan  Skor : 1=Sangat Gagal; 2=Gagal; 3=Cukup Berhasil; 4=Berhasil; 5=Sangat Berhasil

4.2    Pembahasan
Kegiatan praktikum yang berjudul “Pengolahan Nanas menjadi Sirup Nanas” berlangsung di Laboratorium Teknologi Pertanian Universitas Bengkulu pada hari Jumat, tanggal 24 April 2015 pada pukul 10.00 WIB - selesai, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan oleh praktikan dengan Co-ass.
Dalam praktikum pembuatan sirup nanas ini menggunakan tiga pengolahan sebagai berikut:
1.      PSN tipe (a) filtrat buah nanas, gula pasir dan air dengan perbandingan (1:2:1).
2.      PSN tipe (b) filtrat buah nanas, gula pasir dan air dengan perbandingan (1:1:1).
3.      PSN tipe (c) filtrat buah nanas, gula pasir dan air dengan perbandingan (1:0,5:1).
Dari tiga tipe pengolahan sirup nanas ini dilakukan pembandingan dengan pengolahan sirup nanas seperti apa yang akan menghasilkan kualitas yang paling baik. Gambaran keberhasilan ata pun kegagalan dari pengolahan sirup nanas tersebut dapat dilihat dari tabel di atas.
Pada praktikum ini kelompok kami menggunakan pengolahan sirup nanas dengan tipe (a), yaitu perbandingan 1:2:1 dengan 0,5 L filtrat nanas, 1 kg gula pasir dan 0,5 L air.

v  Warna Sirup Nanas
       Dari hasil pengolahan sirup nanas di atas untuk pengolahan sirup nanas dengan tipe (a), tipe (b) dan tipe (c) skor warna yang kami peroleh sama yaitu 4 yang berarti berhasil. Warna sirup nanas adalah berwarna kuning cerah.
v  Aroma Sirup Nanas
       Untuk mendapatkan skor nilai yang baik, aroma yang didapat dari proses produksi sirup nanas tersebut harus beraroma buah nanas yang segar, serta begitu khas di indra penciuman. Dari hasil yang kami amati setelah sirup nanas matang adalah: untuk pengolahan sirup nanas dengan tipe (a) skor penilai untuk aroma adalah 5, artinya aroma sirup nanas ini sangat beraroma buah nanas yang segar dan kuat (sangat berhasil). Untuk tipe (b) dan tipe (c) dengan memiliki nilai aroma skor yang sama yaitu 4 yang berarti berhasil.
v  Rasa Sirup Nanas 
Rasa yang baik akan didapat ketika rasa sirup yang dibuat memiliki rasa yang manis dan segar buah nanas. Rasa manis sendiri didapat dari gula dan rasa asam didapat dari buah nanas. Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami peroleh untuk penilaian pengolahan: tipe (a), memiliki skor untuk rasa sirup nanas, yaitu 5 yang berarti sangat berhasil. Hal ini menunjukkan rasa dari sirup ini sangat baik, karena perpaduan antara manis rasa buah nanas dan manis dari gula sudah sesuai. Untuk tipe (b) dan tipe (c) memiliki nilai skor yang sama yaitu 3 yang berarti cukup berhasil.
v  Tingkat Kekentalan Sirup Nanas
Untuk indikator kekentalan sirup yang baik sudah seperti juice (sari buah) nanas kuat. Sementara untuk hasil praktikum ini skor kekentalan sirup yang kami proleh adalah: untuk pengolahan sirup nanas dengan  tipe (a), tipe (b) dan tipe (c) kami peroleh dengan nilai sama yaitu dengan skor 4 yang berarti sirup ini telah memiliki tingkat kekentalan yang sesuai dan dapat dikatakan berhasil.
v  Penilaian Keseluruhan Sirup Nanas
Dari hasil penilaian dari empat komponen di atas yaitu dari segi warna, aroma, rasa, dan kekentalan produk, dapat kita ketahui bahwa sirup dengan pengolahan tipe yang paling baik hasilnya yaitu sebagai berikut: untuk pengolahan dengan tipe (a) memperoleh skor penilaian 4 yang artinya sirup tipe A berhasil dan baik untuk diproduksi, pengolahan dengan tipe (b) juga memperoleh skor 4 yang berarti sirup nanas ini berhasil dan baik untuk diproduksi. Untuk pengolahan dengan tipe (c) juga memperoleh skor 4 yang artinya sirup nanas ini berhasil dan baik untuk diproduksi.
BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas adalah:
1.        pengolahan sirup nanas dengan tipe a, b, dan c adalah pengolahan sirup nanas dengan tipe sama - sama baik yang dikategorikan berhasil dan baik untuk diproduksi.
2.        Dilihat dari warna, aroma, rasa, serta tingkat kekentalan sirup ketiga tipe pengolahan  memperoleh skor 4 yang berarti berhasil.
5.2    Saran
Sebaiknya bahan dan alat yang disediakan oleh praktikan harus dicek terlebih dahulu agar waktu yang digunakan lebih efisien.


BAB VI
PERTANYAAN

1.      Apa tujuan pengolahan buah nanas menjadi sirup nanas?
Buah nanas umumnya dijual dalam bentuk segar sehingga nilai jualnya masih rendah. Setiap buah nanas petik di kebun dihargai dengan harga yang relatif murah. Para petani nanas belum banyak menjual nenas dalam bentuk olahan. Pengolahan buah nenas menjadi sirup nenas merupakan pengolahan buah nanas dapat meningkatkan nilai tambah, memperpanjang umur simpan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani nanas.

2.      Apakah pengolahan buah nanas menjadi sirup nanas itu menguntungkan atau merugikan?
Pengolahan buah nanas menjadi sirup nanas sangat menguntungkan dengan alasan sebagai berikut :
·         Buah nanas yang dijadikan sirup bersifat stabil, dapat disimpan tanpa mengalami proses perusakan dalam jangka waktu lebih lama.
·         Sirup nanas ini praktis dan fleksibel dalam penggunaanya.
·         Sirup nanas merupakan produk yang bernilai ekonomi cukup baik dan menguntungkan.







DAFTAR PUSTAKA

Charunisa, H. 2004. Hidrolisis Kasein oleh Enzim Bromelin Kasar dari Bonggol Nanas. Fakultas Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Fhitriani et al. 2009. Pengembangan Formulasi Sirup Berbahan Kulit dan Buah Nanas. Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Riau.
Ismunandar. 2006. Membudidayakan Tanaman Buah-buahan. Sinar baru. Bandung.
Muzzarelli et al, 2000. Manfaat Buah Nanas. Sinar baru. Bandung.
Penuntun Praktikum. 2018. Teknologi Pengolahan Nanas Menjadi Sirup Nanas. Universitas Bengkulu.
Suprapti, L. 2008. Produk-produk Olahan Ikan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Syamsuni. 2007. Enzim Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Windi. 2013. Merintis Usaha Baru Inovatif Melalui Pembuatan Sirup dengan Berbasis Home Industri. Temanggung.
















Lampiran

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

laporan dasar dasar agronomi saprotan alat