laporan dasar dasar agronomi saprotan alat
PENGENALAN SARANA PRODUKSI
PERTANIAN (SAPROTAN ALAT)
ACARA III
Disusun
Oleh :
Nama : Mesi Andika
NPM : E1D015053
Shift : A1
Nama Coass : Ria Meta
NamaDosen : Dr.Ir Reny Herawati M.Si
LABORATORIUM
AGRONOMI
PRODI
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNUVERSITAS
BENGKULU
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Kegiatan
pertanian membutuhkan berbagai jenis bahan dan alat penunjang yang diperlukan
pada proses produksi, sejak persiapan lahan hingga penangganan hasil pada tahap
pasca panen. Untuk mencapai hasil yang tinggi dan agar usahatani dapat
memberikan keuntungan yang besar, diperlukan kemampuan untuk menentukan jumlah
dan jenis saprotan secara tepat. Penggunaan teknologi tepat guna dapat
menghemat pemakaian saprodi tanpa menurunkan hasil pertanian, sehingga
keuntungan dapat meningkat.
Sarana
produksi pertanian dapat dikelompokkan berdasarkan peranan, kegunaan dan
sifatnya. Berdasarkan peranannya maka saprotan dapat dibedakan menjadi : Alat
yaitu barang yang dapat digunakan berulang-ulang sebagai alat pendukung pada
berbagai tahapan pelaksanaan kegiatan usaha pertanian antara lain : alat
pengolah tanah, alat penanam, alat pengendalian OPT, alat pemanen dan lain-lain
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan
karakteristik sebagai jenis sarana produksi pertanian (saprotan)
2. Mahasiswa dapat memilih dengan
tepat kebutuhan jenis saprotan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha
pertanian.
3. Mahasiswa mampu menggunakan
saprotan dengan baik dan benar
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Pertanian merupakan
sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak masa
prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak bisa
dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris.
Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara perindustrian, sektor
pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. Akan tetapi keadaan pertanian
Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik (Mugnisiah, 2002 ).
Suatu hal yang paling
mendasar yang masih belum diperhatikan dalam pengembangan teknologi pertanian
di Indonesia hingga kini adalah kurang memadainya dukungan prasarana pertanian.
Kita ketahui bersama bahwa prasarana pertanian kita belum dikelola secara baik,
sehingga masih agak sulit atau lambat dalam melakukan introduksi mesin-mesin
pertanian ( Mulmulyani, 2000).
Sarana produksi pertanian (saprotan)
merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mendukung perkembangan
atau kemajuan pertanian terutama untuk mencapai tujuan terciptanya ketahanan
pangan. Banyak sekali fungsi dari alat dan mesin pertanian misalnya saja untuk
pengolahan tanah,menaikkan kadar air serta dapat mengolah hasil
pertanian.banyak cara yang bisa digunakan oleh petani untuk mempermudah
pekerjaan mereka salah satunya yaitu dengan cara menggunakan alat yang modern
selain dapat memudahkan pekerjaan juga dapat mempersingkat waktu dan menaikkan
hasil produksi dalam bidang pertanian. Sarana-sarana tersebut harus sudah
dipersiapkan sebelum memulai kegiatan budidaya tanaman (Sostro
Sudirja, 2004).
Pertanian
merupakan sektor yang sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak
masa prasejarah hingga saat ini. Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak
bisa dilepaskan karena Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara
agraris. Meskipun saat ini Indonesia sedang bergerak menuju negara
perindustrian, sektor pertanian masih memegang perekonomian Indonesia. Akan
tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa dikatakan kurang baik
(Mugnisiah, 2011 ).
Alat pertanian merupakan salah satu
alat yang sangat membantu petani. Maka dari itu maka diperlukanlah mekanisasi
pertanian. Mekanisasi pertanian diartikan secara
bervariasi oleh beberapa orang. Mekanisasi pertanian diartikan sebagai
pengenalan dan penggunaan dari setiap bantuan yang bersifat mekanis untuk
melangsungkan operasi pertanian. Bantuan yang bersifat mekanis tersebut
termasuk semua jenis alat atau perlengkapan yang digerakkan oleh tenaga
manusia, hewan, motor bakar, motor listrik, angin, air, dan sumber energi
lainnya. Secara umum mekanisasi pertanian dapat juga diartikan sebagi penerapan
ilmu teknik untuk mengembangkan, mengorganisasi, dan mengendalikan operasi di
dalam produksi pertanian(Robbins,2005).
Ruang
lingkup mekanisasi pertanian juga berkembang sejalan dengan perkembangan
teknologi dan modernisasi pertanian. Ada pula yang mengartikan bahwa pada saat
ini teknologi mekanisasi yang digunakan dalam proses produksi sampai pasca
panen (penanganan dan pengolahan hasil) bukan lagi hanya teknologi yang
didasarkan pada energi mekanis, namun sudah mulai menggunakan teknologi
elektronika atau sensor, nuklir, image processing, bahkan sampai teknologi
robotik. Dan digunakan baik untuk proses produksi, pemanenan, dan penanganan
atau pengolahan hasil pertanian (Mugniesyah, 2006).
BAB
III
METODE
PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
1. Kertas
buram
2. pena
3. pensil
4. penggaris
5. penghapus
6. alat-
alat pertanain yang disediakan laboratorium seperti: trakror tanggan, traktor
mini, sekop, ani-ani, cangkul dan lain-lain.
3.2 Cara kerja
raktikum dilaksanakan
dalam bentuk observasi deskriptif terhadap saprotan sebagai objek pengamatan
yang dilakukan secara mandiri oleh setiap praktikum. Objek yang diamati berupa
beberapa jenis alat pertanian dan bahan-bahan saprodi yang tersedia di
laboratorium Agronomi.
Langkah
kerja pengamatan :
1.
Kita siapkan kertas, kemudian kita buat tabel
pengamatan untuk mencatat hasil pengamatan. Dan kita tulis identitas praktikum
pada lembar kertas tersebut.
2.
Kita ambil objek pengamatan yang utuh dari seluruh
objek yang telah dipersiapkan.
3.
Kita amati secara seksama karakteristik objek
pengamatan.
4.
Kemudian kita catat/ gambar secara tapat, lengkap dan
sistematis terhadap informasi yang diketahui dari objek tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar
|
Fungsi
|
Traktor
mini
|
Untuk mengolah lahan basah ataupin
lahan kering mempersiapkan lahan untuk ditanami sesuai dengan tanaman yang
akan di tanam menyiangi di lahan kering
|
Hand
sprayer
|
sebagai
alat penyemprot tanaman baik pemberian pukuk cair maupun penyemprotan hama,
gulma dan penyakit.
|
Pelapis
benih
|
Untuk
melapisih benih yang tipis karena kena becikkan hujan dan dimakan burung
|
Traktor
tangan
|
untuk
menarik bajak yang akan digunakan untuk mengolah dan membalikkan tanah.
|
Penabur
benih
|
Untuk menaburkan
benih
|
Penabur
pupuk
|
Untuk menaburkan
pupuk pada tanaman
|
Aret/sabit
|
Untuk
membantu petani dalam memanen padi
|
Rice
transplanter
|
Untuk
penanaman bibit
|
Gambur
|
untuk
menyirami pesemaian dan penyiraman setelah penanaman apabila tidak turun
hujan.
|
Sekop
|
untuk
mencampur pupuk kandang, menaikan pupuk/tanah dan untuk penyediaan sarana
persemaian (campuran tanah dan pupuk kandang haus) ke dalam polibag.
|
Garuh
|
untuk
membajak sawah berlumpur dan ladang berpasir.
|
Cangkul
|
untuk
menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah
|
Ani-ani
|
Untuk pemanenan padi
|
Pisau
|
Untuk
memotong kayu, ranting dan rumput yang besar
|
Coret
|
Digunakan
untuk membersihkan rumput , untuk menggemburkan tanah dalam skala sempit.
|
4.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini kita diajarkan untuk
dapat mengenal alat dan mesin pertanian,dan apa fungsi dari mesin dan alat
pertanian tersebut, dimana alat dan mesin pertanian adalah alat atau mesin yang
digunakan didalam kegiatan budidaya pertanian sehingga dapat membantu dan
mempermudah proses budidaya dan meningkatkan kwalitas dan kwantitas hasil
pertanian.
Alat pertanian pada umumnya masih
bersifat tradisional dan umumnya digunakan oleh para petani dengan areal
pertanaman yang tidak terlalu luas. Sedangkan mesin pertanian merupakan alat
pertanian yang sudar bersifat modern yang dapat digunakan oleh para petani dan
perusahaan dengan areal pertanaman dengan skala lahan yang luas.
Alat dan
mesin pertanian di kelompokkan kedalan dua bagian besar yaitu alat dan mesin
budidaya tanaman lalu alat dan mesin pengolahan hasil pertanian. Alat dan mesin
budidaya pertanian adalah alat dan mesin yang digunakan untuk produksi tanaman
dan ternak.contohnya adalah mesin tanam dan mesin panen, sedangkan alat dan
mesin pengolahan hasil pertanian adalah alat dan mesin yang digunakan untuk
menangani atau mengolah hasil tanaman atau hasil ternak. Contohnya mesin
pengolah biji sawit.
Dibalik itu kita juga harus mengetahui
apa fungsi-fungsi dari alat dan mesin pertanian tersebut dan kita juga harus
mengetahui yang mana lebih bagus digunakan dan juga mana yang tidak
diperbolehkan digunakan dalam proses budidaya tanaman tersebut.
BAB
V
KESIMPULAN
Dari
pelaksanaan praktikum yang telah dilakukan dengan hasil pengamatan yang telah
diperoleh maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Saprotan
merupakan sarana yang sangat mendukung dalam melakukan kegiatan usaha
pertanian.
2. Dengan
sistem pengelolahan lahan dengan baik dan benar akan memperoleh hasil
yang lebih bagus.
3.
Alat mesin pertanian yang mendukung
produksi pertanian ada yang berfungsi sebagai alat pengolahan lahan,
pemeliharaan tanaman sampai alat pemanenan dan pasca panen.
4. Dari
bahan dan alat saprotan yang ada memiliki peranan dan fungsi yang berbeda-beda tergantung
pada jenisnya masing-masing.
DAFTAR
PUSTAKA
Mugnisiah,2011.Pengenalan Alat dan Mesin
Pertanian:bandung
mulmulyani,2000.FungsiMesin Alat Pertanian.http:// mekanisasi. litbang.
mulmulyani,2000.FungsiMesin Alat Pertanian.http:// mekanisasi. litbang.
deptan. go.id.Diakses
pada tanggal 7 maret Pukul 20.54.
Mugniesya, 2006. Peranan Penyuluhan
Pertanian dalam Pembangunan
Pertanian .Bogor : IPB Press.
Mulyoto, dkk. 2002. Mesin-Mesin
Pertanian. PT Graha persada : Jakarta.
Robbins,2005. CRC handbook of engineering in agriculture.
Robbins,2005. CRC handbook of engineering in agriculture.
Boka Raton .F1.CRC Press
Sostro sudirja, 2004. Sarana produksi
pertanian: lampung
Komentar
Posting Komentar